Feeds:
Posts
Comments

Archive for September, 2014

image

Satu lagi karma baik gue bisa menginjakkan kaki di sebuah negara baru yang kebetulan (lagi) merupakan negara Buddhis, Kingdom of Cambodia alias Negara Kamboja. Entah kadang gue suka gak habis pikir, mimpipun mungkin gue dulu gak pernah, bagaimana mungkin gue sekarang bisa melanglang buana seperti ini dan gratis alias karena gue kerja jadi dibayarin oleh kantor.

Gue selalu bilang gak ada yang namanya kebetulan, yah emang gak ada yang namanya kebetulan ya. Di dunia ini segala sesuatu sudah bekerja sebagaimana mestinya sesuai ‘hukum alam’. Kalau gue sekarang bisa ke negara ini pastilah ada ikatan karma antara gue dengan tempat ini. Entah kenapa gue merasa tidak terlalu asing dengan tempat ini. Suasananya seperti membawa gue ke masa-masa kecil gue saat dulu hidup di daerah. Yang paling mengherankan adalah begitu banyak hiasan ular berkepala banyak seperti raja ular yang memayungi Buddha saat bertapa dan diterpa badai. Gue pernah ‘melihat’ ular ini. Waktu itu sekelebat muncul dalam bayangan gue. Sebenarnya sampai sekarang gue masih belum bisa mengerti maksud dari ‘penglihatan’ ini. Sekarang saat gue melihat begitu banyak patung ular tersebut di sini, apakah itu tandanya suatu hari gue akan datang ke negara di mana banyak terdapat patung ular ini? Entahlah sampai sekarang gue masih belum bisa memahaminya.

Hari ini hari terakhir gue di negara ini, banyak hal terjadi selama lebih dari tiga minggu perjalanan gue hidup di negara orang. Mulai dari tanggal 18 Agustus lalu saat gue berangkat ke Vietnam dan lalu disambung ke Kamboja 5 hari yang lalu. Kalau mau ditulis isi otak gue sebenernya udah penuh dengan pemikiran-pemikiran. Tapi seringkali rasa lelah mengalahkan segalanya dan akhirnya semua hanya tetap berada di otak gue.

Kadang gue ngerasa lelah dengan semua ini. Pekerjaan yang menyita sebagian besar waktu gue, pemikiran yang memenuhi otak gue dan yang lebih melelahkan dari semua itu adalah perasaan yang begitu menyesakkan di dada ini. Perasaan apa ini? Entahlah sungguh sulit untuk diungkapkan ataupun dilukiskan. Kadangkala perasaan ini membuat gue menitikkan air mata, karena seringkali sesaknya membuat gue sulit untuk bernafas.

Duh kenapa tulisan ini jadi begini ya? Gue gak tau, gue cuma pengen menumpahkan segala perasaan gue. Perasaan yang mungkin tidak akan pernah tersampaikan, atau mungkin juga sebenarnya rasa ini sudah lama kau rasakan, karena kita sama-sama memiliki rasa yang sama tapi kita pun tahu kalau rasa itu tak seharusnya ada.
Semua jadi terasa makin kompleks. Gue ada membaca satu quote yang gue rasa itu cocok banget sama kondisi gue. Kurang lebih isinya seperti ini: “satu masa dalam hidup loe, berapapun usia loe saat itu, loe akan menemukan seseorang yang bisa menyalakan api dalam jiwa loe, orang yang membuat loe merasa ‘hidup’, namun sayangnya pada kenyataannya orang ini bukanlah orang yang akan bersama dengan loe menghabiskan sisa hidup loe”. Rasanya sedih banget ya bacanya, yah apalagi kalau loe yang mengalaminya dan itu yang terjadi dengan gue saat ini.

Jika bisa mengatasi ini gue yakin satu ujian akan gue lewati. Gue yakin gue bisa ‘melawan’ apa yang sudah digariskan ini. ‘Melawan’ dalam arti mengatasinya dengan akhir yang bahagia buat semuanya.

‘Tuhan’ aku sudah pernah meminta padamu sekali dan ‘Engkau’ sudah mengabulkannya, menurutku. Kalau nyatanya ini belum berakhir, kumohon bantulah aku sekali lagi untuk mengakhirinya dengan bahagia.

Phnom Penh, 11 September 2014
~Jen~
01.00 pm
Di tengah rasa gundah yang melanda…

Read Full Post »