Saat seperti ini, aku cuma ingin menulis…
Saat bibirku tak dapat mengucap satu katapun, untuk melukiskan segala kebimbangan dan kesedihan ini…
Hanya jemariku yang bisa bekerja, merangkaikan huruf demi huruf,
Membentuk kata demi kata, lalu bait demi bait, menyuarakan isi hatiku….
Karena lidahku selalu kelu…karena bibirku terlalu kaku…
Bahkan untuk sekedar mengucap namamu…
Aku cuma ingin sendiri, hanya ditemani kenangan usang masa lalu…
Kupikir harusnya ini sudah lama berlalu, kupikir harusnya ini tak lagi perlu…
Lalu apa artinya butiran yang jatuh di pipi ini?
Bodoh!
Tapi aku hanya ingin jujur…
Hanya ingin merasakan apa yang aku rasakan saat ini apa adanya…
Tanpa kepalsuan atau pura-pura…
Meski ku tak tahu rasa apa ini yang tersisa…
Mengapa terasa begitu sedih…
Mengapa air mata ini tak mau berhenti,
Mengapa…?
Andai kutahu jawabnya…
Tapi yang tersisa hanya tanya,
Yang sama sekali tak bermakna,
Membuatku lebih tersiksa…
Jakarta, 16 February 2010
~Jen~
di tengah rasa yang tersisa dan begitu menyiksa…
smua bkal indah pd wktunya…
tidak ada ssuatu hal yg sia” jk kt niat disertai usaha untuk mnjadikan apa yg kita harapkan berbuah keindahan.
tataplah masa depan dan songsonglah sbuah harapan itu,niscaya smua ga akan sia”…
Thanks untuk advice dan semangat nya… 🙂
Ya semua akan indah pada waktunya, sesuai dengan yang seharusnya…