Bagaimana rasanya mati, lalu kemudian hidup kembali…
Mati bukan dalam arti nafas yang terhenti, atau fisik yang membeku biru.
Tapi mati saat kau meninggalkan semua masa lalu, pikiran-pikiran dan persepsimu tentang hidup yang sebelumnya.
Lalu dalam sekejap engkau hidup kembali, saat kau melihat sinar terang itu dan rasa bahagia yang membuat bibirmu ingin tersenyum, walau sakit masih terasa di sekujur tubuhmu akibat hantaman bertubi-tubi yang mungkin belum seberapa dari siksa neraka.
Ini hidup yang baru, kau lahir kembali walau masih dalam rupa, nama dan wujud yang sama.
Tapi kau tau hidupmu tak akan lagi sama, tak boleh lagi sama.
Semua dosa masa lalu, apakah sudah terhapuskan?
Mungkin belum, tapi setidaknya kesadaranmu seharusnya membuatmu tak lagi melakukan kesalahan yang sama.
Kau adalah jiwa yang baru, jalani hidupmu dengan lebih bermakna.
Matimu kali ini adalah pelajaran dan peringatan untukmu, agar dapat menemukan jalanmu untuk kembali…
Pergunakan kesempatan yang diberikan ini, untuk sungguh-sungguh berlatih, untuk memulai jalan yang telah kau pilih sendiri, agar kau tak lagi tersesat, agar kau semakin mendekatkan diri pada Tuhan dan tak lagi tinggi hati. Karena kau tak lebih dari setitik debu di angkasa dan jagad raya yang luas ini, seperti yang pernah kutunjukkan padamu dulu sekali…
Jangan lengah! Berlatihlah lebih keras lagi, karena waktumu tak lagi banyak!

Yogyakarta, 10 September 2019
~Jen~
15.52 WIB
Leave a Reply