Lega rasanya setelah hampir seminggu sibuk berkutat dengan presentasi yang membuat stress akhirnya semua selesai hari ini.
Hari ini aku menyadari satu hal lagi, hal yang seringkali disadari dan tidak disadari oleh orang banyak. Manusia seringkali diperbudak oleh materi, ukuran kepuasan seseorang seringkali diukur dengan besarnya materi yang bisa diperoleh. Uang tepatnya, apakah sebegitu hebatnya? Ini bukan masalah pembenaran karena aku tidak memenangkan kompetisi berhadiah uang itu, tapi lebih dari itu sebenarnya apalah artinya menang dan kalah, aku tidak pernah perduli. Bagiku waktu kata pujian ‘it’s very good’ itu terlontar dari mulut orang nomor satu dan itu ditujukan kepadaku, itu lebih dari segalanya.
Dari dulu uang bukanlah ukuran kebahagiaanku, tak kupungkiri, ya aku memang butuh uang tapi aku tidak pernah mau diperbudak oleh uang. Bekerja bagiku bukan semata untuk mencari uang ataupun materi. Kadangkala aku merasa sudah cukup apabila bisa menikmati apa yang aku kerjakan, bahkan kadangkala hanya dengan sedikit kata penghargaan dari atasan ataupun rekan kerjaku. Ya hanya itu saja. Tapi aku menyadari ukuran kepuasan masing-masing orang berbeda. Entahlah kadangkala hal ini membuatku merasa menjadi orang yang sangat idealis.
Tapi aku ingat sekali, saat akan resign dari perusahaan tempatku bekerja sebelum ini, dimana aku kerap berhubungan dengan customerku: salah satu badan PBB, sedikit kata-kata perpisahan yang diucapkan mereka, yang mungkin hanya sekedar basa-basi, tapi bagiku itu adalah penghargaan setinggi-tingginya. Dan itu yang membuatku merasa berat harus berpisah dengan mereka. Lucunya, dulu aku merasa mereka sangat menyebalkan sekali. Rasanya kesal harus melepaskan impianku menjadi seorang marketer dan harus berurusan dengan mereka kumpulan orang menyebalkan yang sangat demanding. Tapi kenyataannya pada akhirnya justru mereka yang membuatku berat meninggalkan perusahaan itu. Dengan segala masalah yang sudah kualami bersama mereka, yang akhirnya membuat kami saling mengerti satu sama lain dan aku merasakan mereka jauh lebih menghargaiku dibandingkan perusahaan yang menggajiku, rasanya berat untuk berpisah dengan orang-orang itu….
Kembali ke masalah ‘kepuasan’, memang sulit mengukur tingkat kepuasan seseorang dan rasanya ini jadi berhubungan dengan yang namanya ‘keterikatan’…. Untuk itulah aku belajar untuk ‘melepaskan’ dan perlahan-lahan mencari titik ‘keseimbangan’ ku sendiri agar bisa merasa ‘puas’ dan bersyukur atas apa yang aku dapatkan hari ini….
Leave a Reply