Di tahun 2009 ini aku sudah memutuskan untuk menjadi seorang vegetarian karena beberapa alasan. Yang pasti bukan karena ikut-ikutan trend ataupun juga karena aku sangat perduli atas himbauan untuk menjadi vegetarian dengan alasan untuk menyelamatkan bumi. Bukan, bukan karena hal itu. Aku pernah menjadi vegetarian selama 1 tahun lebih, dan itu sudah 10 tahun yang lalu. Ya, dengan berbagai alasan pembenaran diri dan kebulatan tekad yang kurang kuat, akhirnya aku berhenti jadi seorang vegetarian.
Aku punya alasan mengapa aku memutuskan untuk menjadi vegetarian (lagi). Lebih dari 14 tahun yang lalu aku pernah mengucap ikrar untuk menjadi seorang vegetarian. Ikrar seorang anak kecil yang lahir dari rasa kekecewaan dan putus asa, yang akhirnya tidak pernah bisa dilaksanakan. Walau sudah lama berlalu, ikrar itu tetap selalu bisa kuingat dengan jelas, seolah hutang yang harus kubayar.
Tetapi diluar rasa tanggung jawab untuk membayar hutang, keputusanku untuk menjadi seorang vegetarian adalah lebih kepada karena aku ingin belajar untuk mengembangkan cinta kasih yang universal, cinta kasih yang tidak hanya terbatas kepada manusia tetapi juga kepada hewan dan makhluk lainnya.
Memang tidak ada keharusan untuk menjadi seorang vegetarian dalam Buddhisme, tetapi bila niat untuk menjalankannya adalah untuk pengendalian diri dan mengembangkan cinta kasih, menjadi vegetarian baik untuk dilakukan.
Untuk itulah, melengkapi ikrar yang pernah terucap serta untuk berlatih mengembangkan cinta kasih, aku memutuskan untuk menjadi seorang vegetarian (lagi).
Leave a Reply