Feeds:
Posts
Comments

Archive for March 24th, 2009

Berawal dari obrolan dengan seorang teman di Kolam Teratai (mami Luna you’re the inspiration) tiba-tiba aku jadi teringat dengan kenangan masa kecilku. Lebih dari 20 tahun yang lalu aku ingat di kampung tempat tinggalku, sebuah desa kecil di Lampung sana, sempat kukenal seorang pria bernama Amiaw. Siapa sih si Amiaw ini sampai-sampai aku masih bisa mengingatnya hingga sekarang?

Si Amiaw ini kulihat hampir setiap hari, sewaktu aku sedang berada di toko papi di pasar. Yang masih teringat dalam bayanganku, Amiaw waktu itu berumur sekitar 40an tahun, berkulit putih bersih mengenakan pakaian lengkap walaupun hanya pakaian sederhana, tapi tanpa alas kaki. Yah Amiaw ini adalah salah satu korban orang-orang yang tidak bisa menerima adanya ‘anicca’. Konon Amiaw dulunya orang yang cukup kaya dan berada, entah karena apa tiba-tiba dia harus kehilangan semuanya. Karena tidak memahami ‘anicca’, Amiaw tidak bisa menerima perubahan yang terjadi pada hidupnya, kehilangan yang harus dia alami, sehingga berujung pada hilangnya akal sehat dan kesadaran. Sangat disayangkan, dan tak bisa kita pungkiri bahwa banyak orang-orang seperti ini di sekitar kita, yang terlalu melekat pada satu kondisi yang menyenangkan, dan saat perubahan itu datang, orang-orang ini tidak siap menghadapinya.

Walaupun masuk dalam golongan orang yang tidak waras, latar belakang Amiaw masih terlihat dari tingkah lakunya, gaya bangsawan-nya membuat dia tetap tampil bersih dan dia tidak pernah teriak-teriak ataupun membuat kekacauan. Amiaw hanya diam seribu bahasa dan yang dilakukannya setiap hari adalah berjalan dan berjalan. Lalu apa yang membuat si Amiaw ini begitu istimewa sampai bisa memberikan inspirasi buatku? Setiap hari Amiaw melakukan aktivitasnya, yaitu berjalan, Amiaw berjalan dalam diam, seolah dia ingin mencapai suatu tujuan. Tapi eeeh… tunggu dulu… kenapa setelah dia maju 3 – 4 langkah lalu dia mundur lagi 2 – 5 langkah? Hm… inilah istimewa-nya si Amiaw… karena seolah diliputi kebingungan, Amiaw selalu berjalan maju dan mundur!

Coba kalau kita pikir, bagaimana ia bisa sampai di suatu tempat kalau dia jalan maju mundur seperti itu? Itu seolah-olah hanya jalan di tempat saja bukan? Pastilah kita akan berpikir seperti itu, tapi ternyata kita salah! Aku salah! Amiaw tidak hanya terlihat di sekitar pasar di kampung ku, tapi kadangkala aku bisa melihatnya di kampung sebelah, yang jauhnya bisa ditempuh dalam waktu 15 – 20 menit kalau menggunakan mobil!

Hei… ini jadi membuatku berpikir… aku menarik pembelajaran dari gerak-gerik si Amiaw ini…. Dalam hidup kita seringkali mengalami kegagalan, saat kita melangkah maju dan gagal, apa yang kita lakukan? Saat kita melangkah maju dan harus dipaksa mundur, apa yang kita perbuat? Ternyata kita tidak boleh diam dan menyerah! Kadangkala justru langkah mundur itu kita butuhkan. Belajar Dharma ajaran Buddha buat sebagian orang terasa sangat sulit, untuk belajar teori nya saja sulit, apalagi mempraktikkan meditasi! Tapi kita tidak boleh menyerah… pukulan mundur satu dua langkah kadangkala harus kita alami, tapi setelah itu kita harus tetap melangkah maju. Maju terus dan maju dan kita tidak akan diam di tempat, walaupun mungkin lebih lambat dari teman-teman kita yang lain, tapi percayalah dengan ketekunan dan tekad yang kuat, suatu hari kita akan bisa mencapai tujuan itu.
Dan Amiaw sudah membuktikannya!

Seperti pesan terakhir guru kita Buddha: ”APPAMADENA SAMPADETHA”, Berjuanglah terus dengan penuh kesadaran!

Kudedikasikan tulisan ini untuk Amiaw, sosok yang memberi inspirasi, tak terbatas seperti apapun kondisinya, semoga ia bisa terlahir di alam yang lebih baik.

Read Full Post »

1st Anniversary

cake

Siapa yang sedang merayakan hari jadi yang pertama ya?

Hm… semalam saat chatting dengan seorang teman baru yang seperti teman lama, aku diingatkan ternyata keberadaan blog ini sudah 1 tahun loh! Ya ya.. lewat beberapa hari malah, gak sadar juga…
Biasa menulis dengan gaya yang serius, kayaknya kali ini boleh juga sedikit ganti gaya, kita perlu penyegaran dan perbaikan tentunya, karena aku menyadari pencerahan tidak selamanya harus berasal dari kata-kata serius yang kadangkala malah sering bikin pusink kepala. Obrolan ringan penuh canda kadangkala justru memberi inspirasi lebih…

Biasanya kalau perayaan ulang tahun, kita disuruh ‘make a wish’, mengajukan permohonan… tapi selain ‘make a wish’ rasanya lebih perlu ‘introspeksi’. Karena itu sebelum ‘make a wish’ aku mau coba introspeksi dulu buat blog ini…

Awalnya blog ini hanya untuk menyalurkan hobby menulis, menyalurkan inspirasi dan kata-kata yang tersusun banyak di kepala yang kadangkala saling berjejalan tak sabar ingin dituangkan dalam untaian kalimat yang memiliki makna. Tapi lama kelamaan aku menyadari, isi blog ini adalah hal-hal yang membuat aku ‘belajar’ karena itu aku jadi lebih mengarahkannya supaya orang-orang lain juga bisa ikut ‘belajar’ dan mendapatkan sedikit pencerahan. Tapi setelah rentang 1 tahun ini, aku jadi ingin tahu berapa banyak orang yang sudah merasakan manfaat dari tulisan-tulisanku? Kenapa aku tanya begitu? Karena memang tujuanku menulis selain untuk menyalurkan hobby adalah juga supaya sedikit bakat yang aku punya ini bisa bermanfaat buat orang lain.
Tapi aku juga menyadari dengan kurangnya publisitas, mungkin baru sedikit orang-orang  yang membaca, dan dengan gaya tulisan yang ‘agak-agak’ serius, walau sebagian orang bilang cukup enak dibaca, mungkin ada beberapa yang tidak terlalu suka…

Makanya sesudah introspeksi yang mendalam, aku mulai membuat resolusi ke depan, jadi bukan ‘make a wish’ daripada sekedar membuat permohonan lebih baik memutuskan apa action ke depan. Kalau membaca tulisanku selama ini rasanya terbayang aku ini si melankolis, padahal kenyataannya selain aku melankolis aku ini juga seorang sanguinis. Karena itu resolusi untuk ke depan, aku akan menampilkan sisi sanguinis-ku juga dalam tulisan-tulisanku, supaya blog ini jadi penuh warna dan aku benar-benar jadi seorang penulis sejati, dengan gaya ku sendiri.

Satu tahun usia yang masih cukup muda, entah sampai berapa lama blog ini akan terus hidup, mungkin seumur hidupku, karena aku tidak akan berhenti menulis. Aku akan terus menulis untuk memberikan inspirasi dan pencerahan buat orang-orang yang mungkin membutuhkannya…

Read Full Post »