Demi menghilangkan rasa bosan dalam 1.5 jam perjalanan dari Ho Chi Minh ke Singapore, akhirnya gue memilih menulis di blog ini. Walaupun mungkin nanti baru akan dipublish saat tiba di Singapore, setidaknya ada kegiatan yang bisa gue lakuin selama 1.5jam perjalanan ini. Dan Singapore bukan tujuan akhir perjalanan gue, kali ini gue akan balik ke Jakarta, Indonesia, negara tempat di mana gue berkesempatan lahir dan tinggal di kehidupan ini.
Entah kenapa perjalanan kali ini dari awal berangkat rasanya gue udah gak terlalu happy. Mungkin bisa jadi bosan juga, kalau dalam setahun loe harus pergi ke satu negara tapi bukan untuk wisata. Gue bukan tipe yang suka travelling. Kemarin gue baru aja mengingat-ingat ke negara mana saja gue udah pernah pergi dalam rangka liburan. Ternyata hanya 2 kali gue pergi ke luar negeri dalam rangka liburan, sisanya karena urusan kerja dan satu lagi adalah perjalanan rohani yang buat gue adalah ‘perjalanan pulang’.
Mungkin gue emang bukan tipe yang suka jalan dan menikmati object wisata di negara lain, ataupun pergi shopping seperti yang banyak dilakukan oleh orang Indonesia yang cukup berada. Buat gue pergi ke satu tempat yang jauh dari tempat tinggal gue adalah karena gue butuh waktu untuk sendiri. Gue perlu ada di satu tempat di mana gak ada yang gue kenal, dan gak ada yang perduli dengan gue. Dan yang gue lakuin biasanya hanya bersantai, berdiam diri di hotel, atau jalan ke sekitar hotel gue tinggal. Hmm buat orang lain mungkin gue ini aneh, tapi inilah gue.
Kali ini gue cuma pengen nulis lagi-lagi tentang gak ada yang namanya kebetulan. Dalam perjalanan kali ini, buat gue ada beberapa kebetulan-kebetulan yang memudahkan gue. Sebenarnya ini bukan pertama kali buat gue dan bukan hal yang aneh juga buat gue. Gue selalu percaya saat loe berusaha menjaga hati loe untuk tetap bersih, segala kebaikan akan selalu menyertai langkah loe. Gue tau kadangkala yang tak terlihat pun membantu gue, dan gue sangat berterima kasih dan bersyukur karenanya.
Entah kenapa gue hanya merasa akan ada satu hal besar yang akan terjadi dalam hidup gue. Dalam perjalanan ini gue seperti diingatkan kembali, bahwa tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Kehidupan gue sepertinya sudah diatur sedemikian rupa oleh alam semesta untuk memasuki dan menapaki jalan ini. Hanya tinggal menunggu waktu dan karma baik yang matang.
Dan kemarin gue mendapati satu quote oleh ibu peri dari cerita Cinderella: “Even miracles take a little time”. Kalimat ini sangat menguatkan gue, membuat gue untuk bisa lebih bersabar untuk keajaiban itu.
Cahaya hanya akan kembali ke dalam cahaya, meninggalkan kegelapan yang selalu ada. Sejatinya cahaya tidak pernah dapat menghalau gelap, karena bukan gelap yang menjadikannya terang.
Singapore, September 22, 2015
~Jen~
10.52 am
“Dalam perjalananku menuju cahaya…”
Leave a Reply