Sayap-sayap patah…
ini bukan puisi dari Kahlil Gibran,
tapi tak lebih dari sebuah gejolak dari dalam batin,
yang tiba-tiba menyeruak muncul dan memberi kesadaran…
Sayap-sayap patah…
Entah mengapa aku merasa sayapku sedang dipatahkan,
Entah mengapa aku merasa harusnya sudah terbang jauh dan tinggi,
Menuju ke arah cahaya mentari…
Kalian bisa saja mematahkan sayap-sayap kecilku,
Tapi tidak impianku! Ingat!
Kalian bisa saja memadamkan gairahku,
Tapi tidak semangat juangku!
Lihatlah, tunggulah saja!
Rasa sakit ini tidak menyurutkan langkahku,
Rasa sakit ini laksana bensin yang menyulut api dalam diriku,
Membakar semangatku, memicuku meraih impianku!
Tunggu saja, tunggu saja!
Tunggu sampai sayap kecil ini pulih,
Tunggu hingga sayap ini bisa mengepak kembali,
Dan ia akan membawaku terbang lebih tinggi lagi!
Saat itu jangan kalian salahkan aku,
jika terpaksa aku harus pergi meninggalkan kalian,
Wahai ranting-ranting yang menghalangiku…
Jakarta, 27 November 2012
~Jen~
Leave a Reply