Feeds:
Posts
Comments

Archive for November 17th, 2012

IMPIAN

Setiap orang pasti punya impian dalam hidupnya, saya, anda, dia, mereka, masing-masing pasti punya impian yang hanya kita sendiri yang tahu. Sejujurnya beberapa orang juga masih tidak begitu paham sebenarnya apa sih impian atau cita-citanya? Sewaktu saya kecil, saya pernah bercita-cita jadi penari ballet, padahal belajar ballet pun saya tidak pernah. Saya hanya suka melihat keindahan dari kostum maupun gerak si penari ballet, karena itu dalam hati saya lalu timbul keinginan untuk menjadi ballerina.

Di lain waktu saya sempat pula begitu ingin menjadi pemain ice skating, sempat terpikir ingin punya toko kue yang lucu ataupun membuka bridal. Karena terlalu banyak keinginan saya, mami saya sampai bilang, “ah kamu terlalu banyak maunya tapi tidak ada satupun yang ditekuni”. Setelah saya dewasa saya pikir ada benarnya sih omongan mami saya, tapi saya jadi kembali mikir, semua keinginan-keinginan itu hanyalah sekedar ‘ingin’ sesaat saja, tapi bukan benar-benar impian saya.

Tidak mudah menemukan apa yang benar-benar menjadi impian kita. Sepanjang hidup saya selama lebih dari 30 tahun ini, rasanya baru sekitar 8 tahun yang lalu untuk pertama kalinya saya benar-benar memahami apa impian saya sebenarnya. Ternyata saya begitu ingin menjadi seorang marketer dimana produk yang saya hasilkan dapat dikenal dan digunakan serta bermanfaat bagi orang banyak. Hmmm impian yang cukup sederhana ya, tapi ternyata untuk menyadarinya saya butuh 26 tahun.

Ternyata semua impian itu juga ada dasarnya, mengapa saya bisa begitu ingin jadi seorang marketer? Ternyata kalau saya coba ingat-ingat lagi, dari kecil saya sudah terbiasa membantu papi saya jualan di toko yang menjadi mata pencaharian keluarga kami, dan seringkali di waktu senggang saya dan papi, berdua, membahas banyak hal sehubungan dengan produk yang dijual di toko kami. Papi saya adalah guru marketing saya yang pertama, dan bagi saya ia sangat hebat. Mungkin kebiasaan kecil ini dan rasa sayang saya kepada papi saya yang membuat hal ini begitu membekas di hati saya dan akhirnya menjadi jalan yang saya pilih untuk karir saya.

Tapi layaknya cerita sinetron ataupun dongeng, kehidupan nyata juga seperti itu adanya. Mengejar impian itu ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Dalam perjalanan karier saya yang terbilang rata-rata relatif singkat, saya seringkali dihadapkan pada situasi yang membuat saya tidak dapat meraih apa yang saya impikan. Namun sejauh ini saya sangat konsisten dengan impian saya sehingga pada akhirnya menyebabkan saya sering pindah kerja seolah saya ini kutu loncat yang tidak betah. Hanya saya yang tau alasan mengapa saya pindah dari satu tempat ke tempat lain, apapun alasan yang saya katakan jelas hanya akan terdengar sebagai ‘excuse’ bagi orang lain. Tapi saya tidak perduli, setiap langkah yang saya ambil bagi saya adalah yang terbaik untuk saya, untuk impian saya, toh nyatanya sampai detik ini saya merasa akhirnya benar-benar bisa lengkap belajar.

Kembali kepada impian, saat ini saya merasa sudah dihadapkan pada sebuah tantangan, impian saya ada di depan mata dan menanti untuk saya wujudkan, namun ternyata lagi-lagi hidup ini memang ternyata layaknya sinetron, nasib baik ternyata memang jarang berpihak pada saya. Impian saya kembali terbentur satu hal. Saya sedih, sangat sedih, karena untuk melepas sesuatu yang begitu kamu cintai itu tentunya sangatlah berat. Tapi saya menyadari, saya pun tidak boleh egois, ada kepentingan yang lebih besar yang harus saya pikirkan. Maka dengan berat hati kembali kali ini saya harus membuang impian saya.

Ternyata rasanya sangat menyakitkan, memang dibutuhkan kekuatan yang besar untuk dapat melepas, karena satu sisi kamu berhadapan dengan ego-mu sendiri. Tapi hidup tidak berhenti sampai di sini, betapapun menyedihkannya, menyakitkannya, semua adalah pilihan yang sudah saya ambil dan sebagai konsekuensinya harus saya terima dengan lapang dada.

Dalam setiap peristiwa selalu ada pelajaran dan hikmah buat kita, segala rasa sakit bagaikan obat yang jika kita yakini akan menyembuhkan sebagian dari diri kita yang ‘sakit’. Hidup adalah sebuah proses, setiap peristiwa harus kita hadapi dengan berani dengan sepenuh hati, rasa syukur dan ikhlas. Mungkin nilai-nilai inilah yang masih harus saya pelajari sehingga selalu saja saya menghadapi rintangan dalam menggapai impian saya.

Saya percaya ada rencana besar di balik ini semua, tujuan hidup saya yang mendasar, yang lebih dari sekedar impian ini. Bagaimana saya harus belajar melepas ego saya, melatih kesabaran saya dan semuanya untuk tujuan akhir yang saya yakini lebih indah, yang sudah ‘Tuhan’ siapkan untuk saya. Semoga saya diberikan kesabaran, ketabahan, ketulusan, keikhlasan dan kebaikan dalam menghadapi semua permasalahan ini. Sadhu sadhu sadhu.

Jakarta, 17 November 2012
~Jen~

Read Full Post »

Hm… Udah satu tahun lebih blog ini terlantar, karena penulisnya sibuk kerja, otaknya cuma diisi kerjaan, yang dipikirin sih banyak, yang mau ditulis juga mungkin segudang, tapi ya itu, otaknya terlalu capek sampai gak bisa memerintahkan syaraf untuk menggerakkan tangan dan menulis di blog ini.

Sekarang, tengah malam menjelang pagi, saat penyakit lama kambuh (baca: insomnia), kebiasaan yang gak tau bagus atau buruk, cuma bisa tidur sebentar, karena tidur jam 9an lalu jam 1 malam terbangun, dan sekarang malah gak bisa tidur lagi karena abis nangis! ►˛◄ ђª!zZ (>_<!') Pusing juga… Syukurlah teknologi sekarang canggih, gak perlu buka komputer or laptop, ipad juga lagi dicharge, masih ada blackberry yang bisa dipakai blogging hihihi… Tulisan pertama yang ditulis pakai blackberry, hmmm asal jangan sering2 kayaknya bisa kapalan jempolnya neh!

Malem ini benernya gak tau mo nulis apa, ya sekedar obrolan ringan mungkin sesuai kategori nya, chit chat ala gue, pengisi waktu menunggu sang mentari terbit, cieee bahasa puitisnya mulai keluar deh. Benernya kangen nulis yang bener, loh jadi yang sekarang gak bener nih? Hihihi… Ya baca aja yang sekarang mungkin lebih mirip ocehan orang yang mabok, tapi kadang perlu juga yang begini, daripada terlalu serius ya gak?

Bingung nentuin judul juga sampe akhirnya keluarlah kata 'PILIHAN' (lagi), karena mungkin dulu udah pernah nulis topik yang mirip tapi versi serius hohoho. Kenapa pilihan? Karena lagi merasa harus memilih, merasa sudah salah memilih, merasa terlanjur memilih, nah loh?! Ini maksudnya apa ya? Hehehe… Hidup ini kan rangkaian pilihan, setiap yang kita lakukan benernya adalah pilihan, sampai ke detik ini adalah hasil dari banyak pilihan-pilihan yang sudah kita buat.

Malam menjelang pagi ini lagi pengen sejenak mengingat-ingat pilihan yang sudah dibuat, dari urusan milih kerjaan, sempat mikir seandainya dulu milih itu bukan ini, lalu mundur lagi ke belakang, waktu masa-masa kuliah, sendainya ambil jurusan itu bukan ini, kuliah di sana bukan di sini, mundur lagi ke jaman SMU, seandainya waktu SMU begitu, bukan begini, tarik mundur lagi jaman SMP, kalau saja waktu SMP aku bertindak ini, bukan begitu, mundur lebih jauh lagi ke SD, coba waktu SD aku ini seperti ini, bukan seperti itu, lalu mundur lagi ke jamannya TK, seandainya waktu TK gak bareng sama kakakku, walah ujung-ujungnya malah mikir, seandainya dulu aku tinggalnya gak di situ, lalu pikiran lebih jahat lagi, seandainya aku lahir bukan di keluarga ini tapi keluarga itu, lebih gila lagi ujung-ujungnya malah seandainya aku gak pernah lahir! Nah loh?! Udah mentok deh kalau sampe sini hihihi… Lalu seperti video yang tadi udah direwind, sekarang dengan cepet balik lagi ke posisi saat ini! Ya, cuma saat ini yang ada, hidup bukan seperti DVD yang bisa direwind, dimundurin lagi atau malah bisa diedit-edit ulang. Ada pepatah bilang hidup seperti aliran air yang mengalir, yang sudah dilewati tak bisa kembali lagi. Hmmm jadi mikir bener-bener pengennya sih punya mesin waktu ya! Hahaha…

So stop crying for the past! Benernya ini intinya. Yang sudah lalu gak perlu ditangisi atau disesali, sebenarnya semua itu adalah proses yang memang harus dilalui dan yang menjadikanmu seperti saat ini. Cieee sok filosofis deh gue, udah tambah gak ngantuk nih cuy… Hahaha… Benernya kalau mo dipikirin nanti ya seperti yang gue tulis di atas tadi, apa yang disesali akan banyak sekali, coba begini begitu nya akan panjang dan ujung-ujungnya kalo gue sampe kepikir coba gak dilahirin! Tapi kan gak mungkin (untuk saat ini karena dah terlanjur lahir hihihi), yang ada sekarang justru gimana caranya bisa menerima konsekuensi dari segala pilihan yang udah kita ambil.

Penyesalan emang datang terlambat, dulu ada yang bilang nyesel yang duluan itu cuma nyesel karena berdiri di depan kambing yang tau-tau nyeruduk kita dari belakang, hahaha! Jadi emang gak ada gunanya menyesal, toh udah kejadian, yang penting kita bisa belajar dari setiap kejadian yang sudah terjadi, hmmm sok filosofis lagi deh gue hihihi…

Yah yah yah, dalam hidup gue juga banyak penyesalan, tapi gue bersyukur, gue melalui semua itu dan itu menjadikan gue seperti hari ini. Ke depan masih banyak pilihan-pilihan di dalam hidup ini yang harus gue buat, apapun hasilnya dari pilihan itu, gue udah ikhlas. Orang bijak bilang, jalanilah hidup dengan tulus dan ikhlas, baru kita bisa merasakan kebahagiaan. Semoga ya, gue sendiri belom bener-bener bisa melakukannya. Banyak hal yang belum bisa gue terima, yang kalau mau gue pikir ulang adalah semata-mata karena ego gue yang terlalu besar. Heh… Bicara ego akan tambah pusing lagi. Udah deh nanti bisa panjang banget neh tulisan, dan jadi serius dan loe mulai males bacanya, hahaha!

Yah kesimpulan dari ocehan gila gue menjelang pagi ini adalah, gue gak bisa menyesali apa yang sudah terjadi, yang terjadi semua adalah konsekuensi dari apa yang udah gue pilih, ke depan gue harus bener-bener bisa memilih dengan bijak, dan apapun hasilnya itu nantinya, gue harus bisa menerimanya dengan lapang dada dan ikhlas. Gue harus belajar menerima kekurangan diri gue sendiri, juga kelebihannya, yang terparah adalah kelebihan berat badannya! Hahaha… Ya gue harus menerima ketidaknormalan gue, kegilaan gue, dan apapun itu yang ada di gue, lalu menjalani kehidupan ini dengan penuh rasa syukur dan tulus. Aiiihh kenapa tiba-tiba gue nangis? Ini termasuk ketidaknormalan gue lagi, ada saat-saat gue bisa meneteskan airmata tanpa sebab. Menulis ini serasa bukan gue yang nulis, makanya gue nangis, ada yang ingin bilang ini ke gue, tertuang dalam tulisan gue yang rada kacau ini, tapi maknanya kalau dibaca sangat dalam. Gue tau banyak yang sayang gue, gue berterima kasih dan bersyukur karenanya. Untuk setiap yang tak terlihat yang selalu mendampingi gue, mengajari gue, menegur dan menasihati gue, terima kasih sekali, kalian semua membuat gue tetap bertahan hidup hingga saat ini dan belajar untuk menjadi lebih baik.

Aduh air mata nya gak mo berhenti, gue udah gak tau musti nulis apa lagi. Gue perlu menenangkan diri dulu, untuk bisa mengerti apa yang perlu gue lakukan. Dah ya semua, sampai di sini dulu obrolan malam menjelang pagi kita. See yaaa!!!

Read Full Post »